DESA AMBENGAN
Konon
dulu Desa Ambengan belum dikenal
dengan Desa Ambengan, melainkan Desa Pakraman Pabantenan. Pabantenan itu
sendiri berarti tempat persembahyangan, sehingga dulu pusat desa berada di
Pabantenan, yang juga merupakan pusat aktivitas semua warga Desa.
Lambat laun
yaitu pata tanggal 22 Oktober 1815 terjadilah banjir bandang, yang berasal dari
Danau Tamblingan. Air dari Danau Tamblingan meluab, yang mengakibatkan 17 desa
yang ada di bawahnya ikut tenggelam termasuk Desa Pakraman Pabantenan. Sehingga
saat itu Desa Pabantenan hancur lebur, banyak korban jiwa, wilayahnya dipenuhi
dengan lumpur, termasuk pura-pura yang perpusat di Pabantenan pun ikut hancur.
Oleh karena demikian para Sesepuh / Penglingsir Desa bermusyawarah dan
mencapai mufakat untuk memindahkan pusat desa ( Kahyangan Desa ) ke arah Timur
wilayah Desa dan diberi nama Sukadana. Sukadana
artinya senang berdana ( bersedekah ) maknanya Ida Batara / Ida Batara
Sasuhuna Maha pemurah terhadap umatnya yang Sradha Bhakti, tulus iklas. Perjalanan
adat istiadat Desa Sukadana, budaya dan Agama Hindu berjalan dengan damai dan
harmonis.
Dibawah kepemimpinan Jro Bendesa saat itu Desa Adat / Pakraman Sukadana
sangat tentram, damai dan sejartra. Karena wilayah Sukadana sangat subur, areal
persawahan tertata sangat indah dan asri dan ditumbuhi padang
ilalang yang terhampar sangat luas, lebih-lebih ketika padang ilalang sedang berbunga sangatlah
indah bagaikan pesona bunga putih terhampar.
Karena sukadana merupakan daerah yang
subur akhirnya di pergunakan sebagai tempat persinggahan para pedagang (
Pengalu ) dari daerah bali tengah, selatan, dan timur yang berjualan kewilayah
bali utara / buleleng. Karena di Desa Sukadana banyak terhampar padang ilalang, oleh para pedagang (pengalu) tersebut
hamparan padang
ilalang yang terdapat di wilayah Sukasada di berinya nama Ambengan.
Para Pedagang ( Pengalu ) yang
sudah pernah singgah di sukadana mengatakan kepada teman-temannya bahwa mereka
berjualan ( Ngalu ) ke wilayah bali utara / Buleleng sering beristirahat
/ singgah di Ambengan dan tidak menyebutnya Sukadana. Sehingga lambat
laun nama Sukadana semakin tidak dikenal lagi, dan berubah menjadi nama
Ambengan sampai sekarang Desa Sukadana berubah nama menjadi Desa Abengan ( Desa
Adat / Desa Pakraman Ambengan ), sedangkan
pebantenan yang dulunya di landa luapan air dan lumpur danau Tamblingan sampai
saat ini masih tetap menjadi nama Dusun/Banjar pebantenan yang termasuk dalam
wilayah Desa Ambengan.
Sumber : Dari Awig-awig Desa Pakraman Ambengan
Sumber : Dari Awig-awig Desa Pakraman Ambengan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar